Minggu, di bulan Oktober 2013, bertepatan 22 ompo'na bulan alias 22 naiknya bulan, saya dan kawan pemancing lokal menuju ke Pulau Batu (Kambing) Tanjung Bira, dengan menumpangi kapal milik dg. Sansu, salah satu mentor pemancing handal di Bira. Waktu ini juga bertepatan dengan peralihan musim dari timur ke barat. Dg. Sansu tahu betul dengan kondisi seperti ini, ikan lagi bernafsu he he he........
Sekitar pukul 16.20 kami tiba di spot yang dimaksud. Saat itu cuaca sedang bersahabat, laut sedatar lapangang bola. Saya dan empat kawan lainnya sangat bersemangat dan tidak sabaran untuk menurunkan pancing kami yang telah diberi umpan. Dg. Sansu pun akhirnya memberi tanda bahwa kami sudah boleh memancing karena, jangkar sudah diturunkan. Kami berada di kedalaman sekitar 50 depa.
Pancing handline (galenrong) pun saya turunkan, "Huff huff huff, smoga kena" ujarku dalam hati. Sambil menunggu sambaran ikan, saya juga menikmati sunset di kejauhan sana, sungguh indah betul ciptaan-Nya.
Seiring tenggelamnya sunset, suasana di atas perahu sontak jadi meriah "Strike, ini ikan pertamaku" ujarku dalam hati. Dari tarikannya jelas dan terasa kuat pasti moang (rubby sniper). Fight pun terjadi. Tak lama kemudian ikan saya tarik dengan perlahan, "ganco ganco" rahul (anak dg. Sansu) melompat dengan gesitnya, sukses ikan pertamaku big size Moang. Suasan pun makin tegang. Tak lama kemudian salah seorang kawan juga strike ikan yang sama super big size, record untuk jam ini hehehe wwkwkwkw.
Saya strike lagi ikan keduaku, big size cinadoro (bambangan no.2). Kawan di sebelah saya juga ikutan strike kaso alias beby Barracuda hehe haha.
Sekitar pukul 20.00 suasana jadi hening tak tampak ada strike. Arus sangat bagus, cumi-cumi bermain-main di sekitar perahu yang kami tumpangi, ini menandakan bahwa ada ikan besar. Saya kemudian berinisiatif menyerok cumi-cumi untuk dijadikan umpan. Pancingku kemudian saya turunkan di kedalaman 30 depa alias digantung. Sungguh luar biasa, strike! seekor garonggong (Kuwe Gerong). Akhirnya saya beralih menggunakan tehnik jigging dengan ukuran umpan 40gram (glow in the dark). Plup plup desiran air, reel berdengik kencang, jig disambar ikan garonggong di kedalam 25 depa, luar biasa. Selanjutnya ikan terus menyambar secara bergantian garonggong dan opo (dogtooth).
Sekitar pukul 03.00 dini hari, bulan mulai naik, tanda air mulai pasang. Tak tampak lagi ada yang strike. Saya istirahat sejenak sambil mengisap sebatang rokok filter sekedar mengurangi sedikit penat lepas fight dengan ikan.
Pukul 06.00 (injury time) hari mulai terang. Rahul pun dengan sigap memanaskan air untuk membuat kopi dan pop mie sekedar pengganjal perut. Mantap ! segelas kopi ditambah indahnya sunrise membuatku lupa akan penatnya memancing semalaman.
Pukul 07.00 kami bersiap-siap kembali ke darat dengan hasil yang kami peroleh. Sungguh luar biasa potensi ikan di Pulau Batu-Tanjung Bira ternyata masih menjanjikan. terbukti dengan hasil yang kami dapat malam ini, sudah melebihi dari apa yang kami harapkan.
Akhirnya saya menyimpulkan, untuk ikan seperti garonggong (kuwe gerong), opo (dogtooth), ternyata lebih agresif pada malam hari di pulau Batu dan sekitarnya, dengan tehnik jigging yang menggunakan umpan glow in the dark. Cumi juga merupakan salah satu umpan favoritnya. Cuminya pun harus yang segar sebaiknya yang diserok disekitar perahu, jangan menggunakan umpan cumi yang dibeli di pasar karena sudah tidak segar. Setiap pemancing yang ingin strike di pulau Batu juga harus tahu betul akan kondisi air laut, arus, struktur karang dan kapasitas perahu.serta yang paling utama adalah banyak berdoa.
Tak sadar perahu pun tiba di darat. Fish on! sekian kisah dari saya dan kawan pemancing lokal. Semoga membawa manfaat buat kawan angler seminat mancing. Amin...
No comments:
Post a Comment